Pada tanggal 25 Juni 2024, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan apresiasi kepada Perkumpulan Pelaku Jamu Alami Indonesia (PPJAI) di wilayah Banyumas Raya atas upaya mereka dalam bertransformasi di era digital. Acara audiensi dan silaturahmi ini berlangsung di kompleks PT. Tresno Jamu Indonesia, yang menjadi tuan rumah pertemuan tersebut.
BPOM memuji langkah PPJAI dalam mempertahankan dan mengembangkan produk jamu herbal berkualitas yang bebas dari Bahan Kimia Obat (BKO). Transformasi digital yang dilakukan oleh para pelaku usaha jamu ini menjadi salah satu bukti keseriusan mereka dalam menjaga standar kualitas produk sekaligus memperluas jangkauan pemasaran di tengah persaingan yang semakin ketat.
Dalam kesempatan ini, PPJAI memaparkan berbagai inovasi yang telah mereka terapkan dalam proses produksi dan distribusi jamu alami, termasuk pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing produk di pasar nasional. Dukungan dari BPOM menjadi dorongan bagi PPJAI dan anggotanya untuk terus konsisten dalam memproduksi jamu yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
Pertemuan tersebut tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai upaya memperkuat kolaborasi antara regulator, pelaku industri jamu, dan perusahaan seperti PT. Tresno Jamu Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk menjaga kualitas jamu tradisional sebagai warisan budaya yang tetap relevan dan diminati, baik di pasar domestik maupun internasional.